Deteksi Kelainan Organ Tubuh, Ini Dia Ragam Alat Diagnostik Organ Tubuh
CahayaPerdana.com - Tubuh manusia terdiri atas kumpulan berbagai macam sistem organ yang saling terkait satu sama lain, mulai dari sistem tulang/kerangka tubuh, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem peredaran darah, dan lain-lain. Semua itu berjalan sangat kompleks dan rumit yang merupakan bukti kebesaran Allah swt Sang Mahapencipta.
Kelainan-kelainan pada anatomi/morfologi pada organ tubuh kita bisa sangat bervariasi baik bentuk maupun strukturnya tergantung dari sebab penyakitnya (etiologi), antara lain penyakit/kelainan yang timbul akibat trauma, infeksi, metabolft, degeneratif (proses penuaan), ataupun tumor.
Dengan banyaknya bentuk dan jenis kelainan anatomi organ tubuh, maka dalam menentukan suatu sebab penyakit atau diagnosis, dokter memerlukan alat diagnostik. Ada banyak alat diagnostik untuk memeriksa kelainan anatomi tubuh, antara lain rontgen, CT scan (computed tomography scanner), MRI (magnetic resonance imaging), USG (ultrasonography), angiography, endoscopy, dan lain-lain.
Salah satu alat diagnostik yang cukup sering digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis suatu penyakit adalah CTscan (computed tomography scanner). Hal ini disebabkan CT scan mampu menghasilkan gambaran yang cukup rinci mengenai anatomi organ yang akan diperiksa. Apalagi ditunjang dengan perkembangan teknologi saat ini dalam hal pengolahan gambar (imaging), potongan-potongan gambar yang diambil mampu disatukan dan diolah menjadi gambaran yang utuh dalam bentuk 3D (tiga dimensi) sehingga kelainan yang kecil akan mampu dideteksi.
Kelainan anatomi yang mampu dideteksi oleh CT scan dapat dilakukan pada seluruh bagian tubuh manusia, antara lain patah tulang (fraktur), tenor, osteoarthritis (radang sendi), cholelitiasis (batu empedu), neprolitiasis (batu ginjal), sinusitis. Saat ini sering juga CT scan digunakan untuk menilai kelainan pada saluran pembuluh darah (CTA/CT angiography) seperti atherosclerosis (plak lemak pada pembuluh darah) baik di pembuluh darah jantung maupun di pembuluh darah otak.
Penilaian plak artherosclerosis dengan menggunakan CT scan melalui deteksi banyaknya kalsium pada pembuluh darah (calsium score/CS). Nilai CS > 100 mengindikasikan risiko tinggi penyakit jantung koroner (PJK). CS yang lebih tinggi menunjukkan adanya atherosclerosis plak yang lebih banyak. CS secara tidak langsung menunjukkan presentasi penyempitan pembuluh darah koroner. Teknik itu sudah disetujui dan digunakan oleh American Heart Association (AHA), terutama pada pasien-pasien yang memiliki keterbatasan pemeriksaan treadmill.
Penggunaan pemeriksaan CT scan jantung (Cardiac-MSCT) makin banyak dilakukan dan telah dijadikan sebagai salah satu pilihan pemeriksaan rutin jantung. Hal ini disebabkan pemeriksaan ini tidak invasif dan dapat memberikan informasi tentang struktur morfologi anatomi organ jantung dan vaskulernya begitu maksimal.
Pemeriksaan CT scan cukup nyaman untuk pasien karena bukan pemeriksaan diagnostik yang invasif. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat sehingga paparan radiasi menjadi minimal.
Teknologi CT scan pun semakin berkembang. Semakin banyak potongan gambar yang dapat diambil maka gambaran yang dihasilkan semakin baik sehingga dikenal dengan MSCT (Multi Slice CT). MSCT 160 Slice adalah salah satu generasi paling baru CT scan yang mempunyai kekuatan untuk membuat informasi dan menyajikan penjelasan diagnostik yang lebih baik, khususnya untuk pengecekan alat tubuh bergerak seperti jantung, dengan kecepatan pemeriksaan 2.572 gambar/detik dan menghasilkan gambar lebih akurat serta resolusi yang lebih baik.
Dengan alat diagnostik MSCT 160 Slice ini, maka akan sangat membantu dalam proses penegakan diagnosis penyakit yang diderita. Dengan begitu, terapi atau tindakan yang diambil oleh dokter akan lebih tepat efektif dan efisien.