Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ToBa Dreams, Gambaran Konkret Bahaya Narkotik

CahayaPerdana.com - Impian Ronggur menjadi seorang yang kaya raya direalisasikan dengan modal nekat bekerja di Jakarta. Anak seorang pensiunan anggota Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat bernama Sersan Tebe Hiu terjerembap dalam bisnis peredaran narkotik yang membuat keluarga dan kehidupannya hancur.

Bahaya narkotik digambarkan secara konkret dalam film berjudul ToBa Dreams produksi TB Silalahi Center dan Semesta Pro. Film yang mulai tayang di bioskop tanah air pada 30 April 2015 ini tak hanya menyuguhkan cerita yang memainkan emosi penonton, tetapi juga menyadarkan akan bahaya narkotik bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.


Permasalahan narkotik seakan tak pernah usai, terutama setelah eksekusi mati yang dilakukan pada para terpidana kasus tersebut di Indonesia beberapa waktu lalu yang menuai kecaman dari sejumlah negara. Pihak yang menentang menganggap hukuman tersebut tidak manusiawi karena merenggut hak hidup seseorang, meskipun memang terbukti bersalah.

Menurut pihak Badan Narkotika Nasional, tak banyak yang menyadari bahwa puluhan orang di Indonesia meregang nyawa setiap harinya karena mengonsumsi zat terlarang. Tak heran bila pemerintah menganggap situasi saat ini sangat serius sehingga harus memberlakukan hukuman mati bagi para terpidana kasus terkait. 

Situasi yang digambarkan dalam film garapan sutradara Benni Setiawan menunjukkan dampak peredaran narkotik tak hanya dirasakan para pengguna tetapi juga para pengedar, termasuk kurir yang terjebak dalam bisnis tersebut. Hal itu dirasakan tokoh Ronggur yang diperankan aktor muda berbakat, Vino G Bastian. Sejak sang ayah, Sersan Tebe (Mathias Muchus) pensiun dari kesatuan TNI-AD, keluarga yang terdiri atas istri (Tri Yudiman) dan tiga anak, masing-masing Ronggur dan kedua adiknya Sumurung (Haykal Kamil) dan Taruli (Vanessa Inez), harus kembali ke kampung halaman di perkampuangan sekitar Danau Toba, Medan, Sumatra Utara. Kehidupan sederhana di kampung membuat anak-anak Sersan Tebe frustrasi, tetapi hanya Ronggur yang berani membangkang.

Ronggur yang kerap bertengkar dengan sang ayah akhirnya memutuskan kembali seorang diri ke Jakarta dibantu teman di kampung bernama Togar (Borish Bokir). Selain untuk menyusul sang kekasih, Andini (Marsha Timothy), tokoh berwatak keras kepala itu pun memendam impian menjadi seorang yang kaya raya. 

Kegigihan Ronggur untuk menjadi orang kaya menarik minat kelompok besar pengedar narkotik di Jakarta. Mereka memanfaatkan Ronggur sebagai kurir pengantar barang haram tersebut dengan imbalan rupiah yang melimpah. Namun, kehidupan Ronggur yang sudah serba mewah tak membuat keluarganya tenang karena terus diancam kelompok pengedar narkotik tersebut.

Keindahan alam
Selain menunjukkan dampak peredaran narkotik, film bergenre drama itu banyak menyuguhkan adegan yang mengandung nilai-nilai nasionalisme dan pluralisme. Nilai nasionalisme banyak diperagakan oleh Sersan Tebe yang dianggap sebagai anggota berprestasi di satuannya dulu.

Namun, secara bersamaan tokoh tersebut juga menunjukkan kondisi memprihatinkan seorang pensiunan TNI. Sersan Tebe tak mendapatkan kehidupan yang layak setelah sekian lama mengabdi pada negara, bahkan ia harus kehilangan rumah dinasnya hingga harus kembali ke kampung halamannya yang serbasederhana.

Keyataan pahit lainnya adalah nasib anak-anak Sersan Tebe yang banyak terabaikan karena sering ditinggalkan sang ayah bertugas. Hal itu pula yang dianggap menyebabkan salah seorang anaknya, Ronggur terjerembab pada bisnis narkotik. Meski demikian, sikap sang ayah pada pengujung film berhasil membalikkan kesan negatif itu.

Sementara itu, nilai pluralisme dan Bhinneka Tunggal Ika dicerminkan lewat beberapa adegan yang menunjukkan toleransi beragama. Meski berbeda keyakinan dan suku, keluarga Sersan Tebe mampu menyatukan diri tanpa mempermasalahkan perbedaan tersebut.

Kekuatan film berdurasi 144 menit itu juga terletak pada adegan kocak para pemeran di sela-sela tensi cerita yang tengah memanas. Di tengah maraknya film yang mengeksplorasi keindahan pemandangan di luar negeri, film "ToBa Dreams" berani memunculkan keindahan alam negeri sendiri, terutama di daerah sekitar Danau Toba. [Sumber: Hilmi Abdul Halim/PRM/03052015]

Maman Soleman
Maman Soleman Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Cahaya Perdana di Google News