Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekolah Elektronik Ambil Alih Sekolah Tradisional

CahayaPerdana.com - Pola pendidikan konvensional masih menyisakan beberapa masalah. Kinerja guru yang kurang optimal, partisipasi anak yang minim, dan juga mengenai standardisasi ujian serta berbagai kecurangan guru masih menghantui.

Apakah sudah waktunya sekolah elektronik alias e-school diberlakukan? Apakah itu akan lebih baik atau lebih buruk? Yah, memang belum bisa dipastikan kualitasnya karena program e-school itu baru tahap uji coba di sekolah-sekolah berjaringan Ark Schools.

Situs Daily Mail melansir artikel yang memuat ide pendirian sekolah elektronik di London Inggris. Sekolah itu akan menggantikan posisi guru dengan komputer yang memberikan pelajaran setiap hari.


Sekolah elektronik itu disebut akan menjadi program sekolah gratis bagi para siswanya, seperti ditulis dalam jurnal Times Education Supplement. Sekolah ini akan memadukan model belajar yang baru yang akan membuat siswa belajar aktif melalui internet dalam waktu yang cukup banyak dalam satu hari. Beberapa sekolah di Amerika Serikat menjadi inspirasi bagi Sekretaris Pendidikan Michael Gove untuk menciptakan program sekolah gratis. Sekolah-sekolah di AS telah mencoba cara-cara itu dan meraih kesuksesan.

Rocketship adalah salah satu pionir model sekolah itu dan sekarang sudah mengoperasikan sembilan sekolah di Milwaukee dan San Jose. Sekolah itu sudah mengajarkan 5.000 anak-anak yang mengharuskan seperempat waktunya di sekolah belajar secara online.

Pimpinan Rocketship, Preston Smith mengatakan, komputer telah membuat organisasinya memikirkan ulang mengenai hari sekolah. Dengan jumlah guru yang semakin sedikit, pengelola sekolah itu pun bisa menyisihkan lebih banyak pendapatannya. Itu pun bisa digunakan untuk menambah gaji guru yang kualitasnya lebih selektif sehingga lebih baik gaji guru dijanjikan naik 50%.

Menurut Christine Blower, salah seorang anggota organisasi persatuan guru NUT, program semacam itu sering disebut sebagai efisiensi. Tetapi, padahal, efisiensi adalah sebenarnya pemangkasan pegawai yaitu guru.

Program itu akan menghadirkan kondisi di mana anak-anak akan duduk di depan komputer sangat lama. Anak-anak pun tidak akan memiliki akses rutin berkonsultasi dengan guru di setiap pelajaran. Itu pun dinilai sebagai hasil yang salah.

Meski begitu, Arks School mengatakan bahwa model pendidikan yang mereka bangun akan memunculkan guru-guru luar biasa. Peran guru dalam pendidikan pun akan direvisi. Misalnya, guru akan menjadi master teachers yang bertanggung jawab pada pertemuan kelas atau memberikan instruksi untuk kelompok kecil. Sementara, komputer akan berperan untuk memberikan tugas-tugas rutin.

Juru bicara Ark mengatakan, rencana mereka membuat sekolah itu masih dalam tahap awal. Tetapi yang pasti, model ini tidak berarti jumlah guru akan berkurang atau jumlah kelas bertambah, tapi menjamin siswa akan mendapatkan akses pada teknologi dan teknik pendidikan terbaru.
Maman Soleman
Maman Soleman Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Cahaya Perdana di Google News