Tips Menjalani Kehamilan Berisiko Tinggi
CahayaPerdana.com - Deteksi dini dapat membantu ibu hamil, keluarga, dan petugas dalam merencanakan persalinan dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Apabila kehamilan tergolong berisiko tinggi, dapat dilakukan rujukan dini berencana ke rumah sakit sehingga kematian ibu bisa dicegah, serta ibu melahirkan dengan selamat dan janin sehat.
Kewaspadaan juga harus diperhatikan oleh ibu hamil, bahkan yang tidak tergolong berisiko tinggi sekalipun. Karena sangat mungkin di tengah kehamilan terjadi sesuatu. Ibu hamil harus periksa rutin, minimal tiga kali selama kehamilan, yaitu di trimester pertama, kedua, dan ketiga, serta dilakukan USG minimal dua kali, yaitu di trimester pertama dan ketiga.
Untuk ibu yang menjalani kehamilan berisiko tinggi, ada beberapa hal yang direkomendasikan oleh para dokter. Misalnya. mempersiapkan kehamilan sebijaksana mungkin. Sebelum memutuskan untuk memiliki buah hati, lakukan pemeriksaan laboratorium dasar untuk mengetahui apakah tubuh dalam kondisi siap hamil atau tidak.
Jika telanjur hamil, diskusikan dengan dokter kandungan mengenai masalah kesehatan yang dialami atau bagaimana agar terapi pengobatan jangka panjang yang dilakukan tidak memengaruhi kehamilan dan janin. Biasanya dokter akan menggunakan obat penggugur kandungan yang terkenal dengan nama cytotec untuk membantu dalam proses persalinan. Dengan bantuan obat aborsi atau obat penggugur kandungan dokter akan berkolaborasi dengan dokter spesialis yang bersangkutan dalam mengatasi kehamilan berisiko tinggi.
Selain menggunakan obat penggugur kandungan, lakukan kontrol kehamilan secara teratur. Pengaturan pola makan, istirahat, dan olah raga, juga harus terjaga. Afirmasi positif harus selalu dilakukan, karena faktor sugesti juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi. [Sumber: Endah Asih/PRM/24/03/2019]