Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Desain Rumah yang Nyaman Dipakai Bekerja


CahayaPerdana.com - Bagi pekerja, bukan hal baru membawa pulang pekerjaan ke rumah. Saat tidak bisa diselesaikan di kantor, rumah menjadi tempat untuk membereskannya. Ini bukan sekadar tren juga tradisi. Namun fenomena itu mulai terlihat sejak 1-2 dekade terakhir. Semakin banyak pekerja tidak harus pergi ke kantor setiap hari (commuting). Bahkan ada beberapa pekerjaan yang bersifat mobile sehingga rumah pun bisa berfungsi menjadi kantor.

Agaknya, aktivitas bekerja di rumah membawa keuntungan tersendiri. Misalnya, seseorang menjadi lebih produktif serta mampu menyaring lebih banyak inspirasi karena suasana rumah yang nyaman. Oleh karena itu, sebagian orang mengubah tata letak dan interior rumahnya agar cocok dan pas untuk juga dipakai bekerja. Lalu, bagaimana cara membuat desain rumah yang nyaman dipakai bekerja? Sebab, ternyata, desain rumah yang berfungsi sebagai kantor tersebut dapat meningkatkan produktivitas.

Pada 2016, Biro Statistik Pekerja di Amerika Serikat mendapati bahwa nyaris seperempat warga negaranya mengerjakan tugas kantor di rumah, setidaknya lebih dari dua kali. Selama bekerja di rumah, mereka mulai merasa ada kenyamanan dan mood-nya terjaga.

Nah, jika Anda ingin mengubah suasana rumah menjadi kerasan untuk dipakai mengerjakan tugas kantor, sedikitnya ada tiga langkah untuk membuatnya lebih nyaman. Antara lain, atur penerangan sebaik mungkin.

Rata-rata pekerja AS menghabiskan tujuh jam di depan layar komputer untuk bekerja. Paparan sinar dari monitor juga tak baik jika berlebihan. Disarankan untuk menggunakan lampu meja yang dapat disesuaikan penerangannya hanya saat diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya dari layar komputer.

Tempatkan monitor bukan di depan atau di belakang jendela sehingga cahaya semakin terang. Posisi jendela yang berada di samping monitor membantu kesehatan mata Anda agar tidak terlalu terpapar sinar dari monitor. Trik lain, miringkan monitor sehingga Anda tidak perlu membungkukkan leher.

Langkah kedua adalah memadupadankan furnitur yang tepat. Jika Anda tidak memiliki cukup bujet untuk merombak rumah besar-besaran, mulailah dengan mengganti perabotnya. Misalnya, dengan mengganti kursi dan rnenyesuaikannya dengan kebutuhan selama Anda bekerja. Terlalu lama duduk berdampak buruk pada kesehatan, Anda akan kerap pegal dan tubuh menjadi kaku. Pilih kursi yang ergonomis dan terutama dapat disesuaikan posisinya (adjustable). Disarankan mencari kursi yang dapat berputar 360 derajat.

Selanjutnya, pertimbangkan membuat tata letak modular. Setelah Anda memutuskan untuk banyak bekerja dari rumah, penataan ruangan juga sebaiknya dipehatikan.

Desain home office yang efektif berbeda dengan merancang kantor komersial. Bekerja dari rumah lebih menarik karena menawarkan kenyamanan juga efisiensi. Desain kantor komersial terlalu kasual atau terjauh dari suasana rumahan sehingga puncak produktivitas bisa jadi hilang.

Jika Anda ingin membuat sebuah ruang kerja di rumah, pastikan area itu terjauh dari aktivitas rumah yang terlalu homy untuk memberi batasan profesional pada pekerjaan.

Berikutnya, membuat area bekerja benar-benar harus disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa besar, namun kecil juga tak mengapa jika cukup bagi pekerjaan Anda.

Menggabungkannya bersama ruang tamu atau bahkan ruang keluarga, sebetulnya bisa asalkan dipertimbangkan dengan aktivitas rumahan. Tentunya tidak akan menjadi solusi yang baik jika ruang bekerja Anda bergabung dengan tempat bermain anak, misalnya.

Saran yang juga penting adalah, buat agar ruang kerja Anda menjadi tempat menaruh semua kebutuhan, perlengkapan, atau perkakas yang Anda butuhkan untuk bekerja. Maka, fungsi ruang kerja benar-benar efektif.

Berhati-hati saat memilih warna untuk menata ruang kerja. Tidak dapat dimungkiri, pemilihan warna menimbulkan dampak psikologis pada mood dan level energi Anda selama bekerja di rumah.

Warna biru, misalnya, membawa kesan damai dan rileks. Karenanya, hindari warna ini jika Anda tak ingin disergap hawa kantuk saat bekerja. Hijau merupakan warna alami dan sering dianggap warna yang netral. Karakternya adalah organik, segar, meredakan emosi, dan dapat menangkap konsentrasi. Jika suka, tambahkan sentuhan kuning pada warna-warna hijau di ruang kerja Anda bisa membawa keseimbangan tersendiri.

Dominasi warna kuning bisa jadi kurang tepat untuk ruang kerja di rumah. Meski terkadang pembawaannya ceria, sesekali warna ini bisa menyebabkan kecemasan. Merah, sebaiknya Anda hanya gunakan untuk aksen di ruang kerja.

Meski demikian, tidak ada formula yang ideal mengenai warna, termasuk untuk ruang kerja di rumah. Oleh karena itu, pemilihan warna tidak serta merta berdampak langsung. Area kerja di rumah seharusnya membuat koneksi dengan Anda. Pastikan Anda nyaman berada di dalamnya dan membawa suasana fokus saat bekerja.

Maman Soleman
Maman Soleman Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Cahaya Perdana di Google News